Sabtu, 03 Oktober 2009

Radang Gusi Pun Terkait Jantung dan Paru

Gusi bengkak ternyata sebuah awal dari penyakit sistemik seperti leukemia atau diabetes mellitus. Sebab, gangguan gusi dapat disebabkan oleh infeksi mikroba, gangguan kekebalan tubuh, kekurangan gizi, dan bahkan karena kanker di THT (telinga, hidung, dan tenggorok).
Beberapa riset telah menunjukkan radang gusi tidak hanya terkait dengan sakit gigi. Radang ini juga merupakan infeksi serius. Bakteri dari gusi dapat masuk ke aliran darah sehingga mempengaruhi berbagai organ tubuh yang membuat kesehatan seseorang terganggu.

Radang gusi pun terkait penyakit jantung dan penyakit paru. Bakteri yang berasal dari gusi ikut terbawa aliran darah dan dapat menyangkut di katup jantung. Proses yang lama dan terus menerus dapat menyebabkan jantung terinfeksi. Bakteri di gusi juga dapat masuk ke paru-paru melalui ludah maupun udara pernapasan dan menimbulkan infeksi pada paru.


Radang Gusi

Umumnya radang gusi disebabkan adanya timbunan plak, zat lengket campuran dari bakteri, ludah, dan sisa makanan. Bila tidak dibersihkan atau cara membersihkan kurang baik maka timbunan plak akan membentuk karang gigi. Timbunan plak dan karang gigi ini dapat mendesak gusi dan membentuk kantung tempat bakteri berkembang biak. Bakteri mengeluarkan racun yang membuat gusi terinfeksi, bengkak, dan lembek.

Jika radang dibiarkan, selaput periodontal atau jaringan ikat penyangga akar gigi akan rusak dan tulang gigi tererosi. Akhirnya gigi tanggal. Periodontitis atau radang periodontal merupakan penyebab utama rontoknya gigi pada orang di atas usia 40 tahun.

Luka maupun trauma pada gusi, misalnya akibat cara gosok gigi yang tidak benar seperti misalnya terlalu kuat atau salah arah juga memicu terjadinya radang gusi.


Faktor Risiko Peradangan Gusi

Beberapa faktor ditengarai sebagai risiko terjadinya peradangan gusi dan radang periodontal. Antara lain oleh rokok, faktor genetik, kehamilan dan pubertas yang diakibatkan oleh perubahan hormon, stres, obat-obatan seperti pil kontrasepsi, obat antidepresi, obat jantung, kebiasaan mengertak-kertak gigi waktu tidur, diabetes, kurang vitamin C maupun kalsium, serta terhirup udara tercampur logam berat, seperti timah misalnya.

Agar terhindar dari sakit peradang gusi, dianjurkan menggosok gigi sehabis makan dan sebelum tidur, serta membersihkan sela gigi dengan benang gigi (dental floss) setidaknya sekali sehari. Penggunaan pasta gigi antiplak dan antitartar (karang gigi) disarankan untuk meningkatkan perlindungan dan kesehatan gigi. Sebaiknya karang gigi dibersihkan setiap enam bulan sekali oleh dokter gigi. (berbagai sumber)
(msh)


Sumber :
Koranindonesia.com - Moehammad Samoedera Harapan (11 Agustus 2005), dalam :
http://www.pdgi-online.com/v2/index.php?option=com_content&task=view&id=166&Itemid=33

Tidak ada komentar:

Posting Komentar