Sabtu, 03 Oktober 2009

Pemutihan Gigi

Peningkatan pengetahuan masyarakat tentang gigi sudah sedemikian pesatnya, termasuk di dalamnya keinginan untuk memparbaiki penampilan.

Dahulu ketika orang belum memperdulikan estetika, warna gig yang gelap bukanlah hal yang merisaukan, tetapi saat ini tidak ada lagi orang yang ingin membiarkan giginya tetap berwarna gelap. Oleh karena itulah prosedur pemutihan gigi menjadi populer saat ini dan banyak diminati oleh pasien dokter gigi. Bahkan di pasaran bebas banyak sekali produk pemutihan gigi yang diklaim bisa digunakan langsung oleh pembeli tanpa perlu bantuan dokter gigi.

Pemutihan gigi adalah upaya untuk mendapatkan warna gigi menjadi lebih cerah dengan menggunakan bahan-bahan pemutih gigi yang pertama kali diperkenalkan adalah Oxalic Acid oleh Chappel pada tahun 1877, karena hasilnya kurang memuaskan kemudian Harlan pada tahun 1884 memperkenalkan bahan baru yaitu Hidrogen Peroksida, bahan inilah yang sampai hari ini banyak digunakan dalam prosedur pemutihan gigi.

Hidrogen Peroksida (H2O2) pada kondisi alami berbentuk cair, bersifat asam, bila terurai akan menghasilkan air dan oksigen. Proses penutihan trjadi apabila pada bahan Hidrogen Peroksida dilakukan perubahan pH, suhu, atau cahaya untuk mendapatkan oksigen aktif yang bersifat elektrofilik. Elektrofilik berarti hanya memiliki satu elektron pada susunan kimianya sehingga ia akan berusaha mendapatkan pasangan elektron agar stabill. Oksigen aktif tertarik pada daerah yang kaya dengan ikatan ganda yaitu daerah interprismatik pada email gigi, disini akan terjadi pemutusan ikatan ganda menjadi ikatan yang lebih sederhana, secara visual terlihat sebagai perubahan warna kearah yang lebih terang.

Produk turunan hidrogen peroksida yang saat ini banyak dipasarkan adalah Karbamid Peroksida yang merupakan kombinasi Hidrogen peroksida dengan zat pembawa (Karbamid) berupa urea, karbopol, air, dan senyawa lainnya. Tambahan inilah yang menjadikan bahan pemutihan gigi berbentuk gel.

Dalam produk pemutihan gigi, Karbamid Perioksida hanya digunakan 10%-15%, sisanya adalah Sodium Stanat, Gliserin atau Propilen Glokol, serta penambah rasa. Merek dagang yang populer dipasaran untuk pemutihan gigi dengan kandungan seperti ini antara lain adalah Opalescence, Ultradent, Nu Pro Gold, Nite White, dan lain-lain.

Bahan pemutih gigig yang bisa digunakan langsung tanpa bantuan dokter gigi umumnya mengandung Karbamid Peroksida sebesar 3%. Beberapa merek dari produk ini adalah Rembrandt, Britesmile, dan Whitestrips.

Metode Pemutihan Gigi

Secara garis besar ada tiga metode dalam prosedur pemutihan gigi yaitu Supervised Home Dental Whitening adalah prosedur pemutihan gigi yang dilakukan oleh pasien sendiri dengan petunjuk dokter gigi. Prosedur ini dilakukan di rumah menjelang tidur ataupun pada siang hari saat menjalankan akrivitas kerja. Pemutihan dengan cara ini relatif aman karena konsentrasi bahanyang digunakan sedikit, namun waktu yang dibutuhkan cukup lama berkisar antara empat minggu sampai satu tahun.

In Office Dental Whitening adalah metode yang hanya dapat dilakukan oleh dokter gigi di tempat prakteknya karena menggunakan tinggi sehingga perlu penanganan dan pemantauan khusus. Namun waktu yang diperlukan untuk mendapatkan hasil prosedur pemutihan tidak terlalu lama, hanya 1-2 kali kunjungan.

Metode yang ketiga adalah kombinasi keduanya, selain dilakukan pemutihan di tempat praktek oleh dokter gigi juga dilakukan prosedur pemutihan oleh pasien sendiri dengan petunjuk dokter gigi.
Indikator keberhasilan proses pemutihan gigi dilakukan dengan membandingkan warna gigi sebelum dan sesudah proses pemutihan dengan indikator Value Oriented Shade Guide. Perubahan warna sebagai penanda keberhasilan umumnya berkisar antara 5-12 shade. Sebagai contoh bila sebelumnya shade-nya C3 setelah perawatan berubah menjadi A2 berarti terjadi perubahan sebesar 9 shade.

Pemutihan gigi Vital

Sampai dengan tahun 1960 pemutihan gigi vital masih menjadi perdebatan, namun sekarang telah menjadi prosedur yang lazim dilakukan. Berbeda dengan gigi non vital, pada gigi vital umumnya pewarnaan yang terjadi meliputi seluruh gigi dengan derajat pewarnaan yang relatif sama. Keberhasilan pemutihan gigi vital sangat tergantung dari penyebab pewarnaan gigi, apakah karena faktor intriksik, ektrinsik, atau karena pertambahan usia. Namun secara kasar dapat diperkirakan gigi yang berwarna kuning paling memungkinkan dapat dirawat dengan hasil memuaskan, gigi coklat perlu waktu lebih lama, gigi biru keabuan umumnya tidak memberikan hasil memuaskan, multi warna disertai pita warna sangat sulit untuk diputihkan.

Pada gigi yang mengalami pewarnaan kuning dapat dirawat dengan metode Supervised Home Dental Whitening atau in office Dental Whitening. Untuk gigi dengan pewarnaan coklat, biru keabuan, serta multi warna yang disertai pita warna dapat dilakukan satu atau dua kali in office Dental Whitening yang diikuti dengan Survised Home Dental Whitening satu hingga dua bulan.

Supervised Home Dental Whitening didahuli dengan mouth preparation berupa perawatan, pencabutan, dan pembersihan sesuai indikasi. Kenudian dilakukan pencetakan untuk pembuatan tray yang akan digunakan untuk mengaplikasikan bahan pemutih. Tray yang sudah selesai kemudian di try-in, setelah pas perawatan dapat dimulai.

Prosedur in Office Dental dilakukan sesuai petunjuk pabrik masing-masing bahan. Umumnya setelah bahan diaplikasikan dilakukan penyiaran dengan cahaya dari alat khusus sebagai akselelator. Prosedur ini dilakukan dua sampai tiga kali dengan penyiaran setiap kalinya sekitar 20 menit. Lama dan keseuksesan pemutihan gigi sangat tergantung pada pewarnaan yang terjadi.

Perlu diperhatikan perlindungan terhadap pasien dan operator dari bahan pemutih serta cahaya akselelator yang digunakan. Umumnya bahan pemutih gigi memberikan reaksi sensitif.

Pemutihan Gigi Non Vital

Indikasi pemutihan gigi non vital adalah gigi nekrosis yang sudah mendapat perawatan endodontik dengan baik dan berhasil, terdapat pewarnaan intrinsik, tidak terdapat kelainan periodontal, memiliki ketebalan email dan dentin sehat yang cukup,serta tidak terdapat resorpsa internal maupun eksternal pada akar. Sedangkan kontra indikasinya adalah perawatan edodontik yang tidak baik dan atau tidak berhasil, email dan dentin dengan ketebalan sangat tipis, terdapat kelainan periodontal, serta sensitif terhadap bahan pemutih gigi.

Prosedur pemutihan dapat dilakukan dengan meletakan bahan pemutih di dalam kamar pulpa yang telah dipersiapkan, kemudian ditumpat dengan tambalan sementara,demikian berulang-ulang sampai didapat hasil yang diharapkan. Metode lain dilakukan diruang prakter dokter, dengan meletakan bahan pemutih di ruang pulpa kemudian diaktifkan dengan cahaya yang dihasilkan alat khusus.

Hal penting yang harus diperhatikan dalam pemutihan gigi non vital adalah membuat seal antara bahan pemutih dengan bahan pengisi saluran akar, dapat menggunakan glass ionomer, komposit, atau semen polilarbosilat.

Sumber :
http://www.pdgi-online.com/v2/index.php?option=com_content&task=view&id=763&Itemid=1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar